BAB
1
PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal adalah penunjang bentuk tubuh dan berperan dalam pergerakan.Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, bursa, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur tersebut. Perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan ini terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya gangguan muskuloskeletal. Adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Anatomi Dan Fisiologi Organ-Organ Dalam Sistem Musculoskeletal. Muskuloskeletal terdiri atas : Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligament, Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
1. Muskuler/Otot
1.1 Otot
Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan
yaitu untuk berkontraksi.Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut
dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil
ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
Ø Fungsi
sistem muskuler/otot:
·
Pergerakan. Otot menghasilkan
gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian
organ internal tubuh.
·
Penopang tubuh dan mempertahankan
postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi
berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.
·
Produksi panas. Kontraksi otot-otot
secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.
Ø Ciri-ciri
sistem muskuler/otot: Kontrakstilitas.
·
Serabut otot berkontraksi dan menegang,
yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.
·
Eksitabilitas. Serabut otot akan
merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
·
Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki
kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks.
·
Elastisitas. Serabut otot dapat kembali
ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.
Ø Jenis- jenis otot
v Otot
rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada
rangka.
-
Serabut otot sangat panjang, sampai 30
cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100
mikron.
-
Setiap serabut memiliki banyak inti yang
tersusun di bagian perifer.
-
Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur
Mikroskopis Otot Skelet/Rangka
·
Otot skelet disusun oleh bundel-bundel
paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang,
disebut myofiber /serabut otot.
·
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah
sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus ditepinya.
·
Cytoplasma dari sel otot disebut
sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk
silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
·
Myofibril disusun oleh
myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :
- yang
kasar terdiri dari protein myosin
-
yang halus terdiri dari protein
aktin/actin.
v Otot
Polos
merupakan otot tidak berlurik dan
involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti
kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem
respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
· Serabut
otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
·
Serabut ini berukuran kecil, berkisar
antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita
hamil.
·
Kontraksinya kuat dan lamban.
Struktur Mikroskopis Otot Polos
ü Sarcoplasmanya
terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen.
Jenis otot polos
Ada dua kategori otot
polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.
a. Otot
polos unit ganda
Ditemukan
pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik,
pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada
otot erektor pili rambut.
b. Otot
polos unit tunggal (viseral)
Ditemukan
tersusun dalam lapisan dinding organ berongga atau visera.Semua serabut dalam
lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal.Otot ini dapat bereksitasi
sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk
hasil dari aktivitas listrik spontan.
v Otot
Jantung
·
Merupakan otot lurik
·
Disebut juga otot seran lintang
involunter
·
Otot ini hanya terdapat pada jantung
·
Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa
henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali
berdenyut.
Struktur Mikroskopis Otot Jantung
ü Mirip
dengan otot skelet
Kerja Otot
Fleksor (bengkok) >< Ekstentor
(meluruskan)
Supinasi(menengadah) >< Pronasi
(tertelungkup)
Defresor(menurunkan) >< Lepator
(menaikkan)
Sinergis (searah) >< Antagonis
(berlawanan)
Dilatator(melebarkan) ><
Konstriktor (menyempitkan)
Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)
2.1 Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang
kuat yang bersifat fleksibel, yang terbuat dari fibrous protein
(kolagen).Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot.

3.1 Ligamen
Ligamen adalah pembalut/selubung yang
sangat kuat, yang merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas
kolagen.Ligamen membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi.
Beberapa tipe ligamen :
v Ligamen
Tipis
Ligamen
pembungkus tulang dan kartilago.Merupakan ligament kolateral yang ada di siku
dan lutut.Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan.
ü Ligamen
jaringan elastik kuning. Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang
membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang
lenganatas.

2.
Skeletal
2.1 Tulang/
Rangka
Skeletal disebut juga sistem rangka,
yang tersusun atas tulang-tulang.Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk
rangka.Bagian terpenting adalah tulang belakang.
Ø Fungsi
Sistem Skeletal :
-
Memproteksi organ-organ internal dari
trauma mekanis.
-
Membentuk kerangka yang yang berfungsi
untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
-
Melekat pada tulang
-
Berisi dan melindungi sum-sum tulang
merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk darah.
-
Merupakan tempat penyimpanan bagimineral
seperti calcium daridalam darah misalnya.
-
Hemopoesis
Ø Struktur
Tulang
-
Tulang terdiri dari sel hidup yang
tersebar diantara material tidak hidup (matriks).
-
Matriks tersusun atas osteoblas (sel
pembentuk tulang).
-
Osteoblas membuat dan mensekresi protein
kolagen dan garam mineral.
-
Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan,
osteoblas baru akan dibentuk.
-
Jika tulang telah dibentuk, osteoblas
akan berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa).
-
Sel tulang yang telah mati akan dirusak
oleh osteoklas (sel perusakan tulang).
Ø Jaringan tulang terdiri atas :
ü Kompak
(sistem harvesian matrik dan lacuna, lamella intersisialis)
ü Spongiosa
(trabecula yang mengandung sumsum tulang dan pembuluh darah)
Ø Klasifikasi
Tulang berdasarkan penyusunnya
1.
Tulang
Kompak
a. Padat, halus dan homogen
b. Pada
bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung ’yellow bone marrow”.
c. Tersusun atas unit : Osteon Haversian System
d. Pada
pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan
saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).
e. Tulang
kompak dan spongiosa dikelilingi oleh membran tipis yang disebut periosteur,
membran ini mengandung:
-
Bagian luar percabangan pembuluh darah
yang masuk ke dalam tulang
-
Osteoblas
2.
Tulang
Spongiosa
a.
Tersusun atas ”honeycomb” network yang
disebut trabekula.
b.
Struktur tersebut menyebabkan tulang
dapat menahan tekanan.
c.
Rongga antara trebakula terisi ”red bone
marrow” yang mengandung pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang.
d.
Contoh, tulang pelvis, rusuk,tulang
belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan paha.
Klasifikasi
Tulang berdasarkan Bentuknya
·
Tulang panjang, contoh: humerus, femur,
radius, ulna
·
Tulang pendek, contoh: tulang pergelangan
tangan dan pergelangan kaki.
·
Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak
kepala, tulang rusuk dan
·
sternumTulang tidak beraturan: contoh:
vertebra, tulang muka, pelvis
Pembagian
Sistem Skeletal
1.
Axial / rangka aksial, terdiri dari :
-
Tengkorak kepala / cranium dan
tulang-tulang muka
-
Columna vertebralis / batang tulang
belakang
-
Costae / tulang-tulang rusuk
-
Sternum / tulang dada
2.
Appendicular / rangka tambahan, terdiri dari :
a.
Tulang extremitas superior
-
Korset pectoralis, terdiri dari scapula
(tulang berbentuk segitiga) dan clavicula (tulang berbentuk lengkung).
-
Lengan bawah, mulai dari siku sampai
pergelangan tangan.
-
Tangan
b.
Tulang extremitas inferior: korset
pelvis, paha, tungkai bawah, kaki.
2.2 Sendi
Persendian adalah hubungan antar dua
tulang sedemikian rupa, sehingga dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya
gerakan.
1. Synarthrosis
(suture)
Hubungan
antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri atas
fibrosa. Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak.
2. Amphiarthrosis
Hubungan
antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah kartilago.
Contoh: Tulang belakang
3. Diarthrosis
Hubungan
antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari struktur
sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku),sendi
putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari). 

BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1. GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
A. KELAINAN PADA TULANG
1.
Osteoporosis
Osteoporosis
yaitu kelainan yang terjadi penurunhan massa tulang total. Terdapat perubahan
pergantian tulang homeostasis normal. Kecepatan resorpsi tulang dari kecepatan
pembentukan tulang yang mengakibatkan penurunan massa tulang total. Tulang
secara progresif menjadi porus, rapuh, dan mudah patah.
Ø Patofisiologi
Dalam keadaan
normal terjadi proses yang terus menerus dan terjadi secara seimbang yaitu
proses resorbsi dan proses pembentukan tulang. Setiap ada perubahan dalam kesimbangan ini,
misalnya proses resorbsi lebih besar dari proses penbenutkan maka akan terjadi
penurunan massa tulang. Proses
konsolidasi secara maksimal akan dicapai pada usia 30-35 tahun untuk tulang bagian korteks
dan lebih dini pada bagian trabekula. Pada usia 40-45 tahun, baik wanita maupun
pria akan mengalami penipisan tulang bagian korteks sebesar 0,3-0,5 % tahun dan
bagian trabekula pada usia lebih muda. Pada pria seusia wanitamenopause
mengalami penipisan tulang berkisar 20-30 % dan pada wanita 40-50 %. Penurunan massa tulang lebih cepat pada
bagian-bagian tubuh seperti
metakarfal, kolum femoris, dan korpus vertebra.
Ø Bagian-bagian
tubuh yang sering fraktur adalah vertebra, paha bagian proksimal dan radius
bagian distal.
2.
Osteomalasia
Osteomalasia
adalah penyakit metabilisme tulang yang di tandai dengan tidak memadainya
mineralisasi tulang. Pada
orang dewasa osteomalasia bersifat kronik dan deformitas skeletalnya tidak
seberat pada anak karena pertumbuhan skletal telah selesai. Pada pasien ini, sejumlah besar osteoroid atau
remodelling tulang baru tidak mengalami kalsifikasi, diperiksakan bahwa defek
primernya adalah kekurangan vitamin D aktif ( kalsitrol), yang memacu absorpsi
kalsium dari traktus GI, dan menfasilitasi tulang. Pasokan kalsium dan fosfat
dalam cairan ekstra sel rendah. Tanpa
vitamin D yang mencukupi, kalsium dan fosfat tidak dapat di masukkan ke tempa
kalsifikasi tulang.
Ø Patofisilogi
Ada berbagai
kasus osteomalasia yang terjadi akibat gangguan umum metabolisme mineral. Faktor risiko terjadinya osteomalasia
meliputi kekurangan dalam diet, malabsorpsi, gasterktomi, gagal ginjal kronik,
terapi antikonvulsan berkepentingan dan kekurangan vitamin D.
Tipe malnutrisi
( kekurangan vitamin D) sering berhubungan dengan kalsium yang jelek terutama
akibat kemiskinan, tetapi memakan makanan dan kurangnya pengetahuan mengenai
nutrisi juga merupakan salah satu faktor. Paling sering terjadi dibagian dimana
vitamin D tidak ditambahkan dalam makanan dan dimana terjadi kekurangan dalam
diet dan jauh dari sinar matahari.Osteomalasia dapat terjadi sebagai akibat
kegagalan absorpsi kalsium atau kehilangan kalsium yang berlebihan dari
tubuh.Kelainan GI dimana absorpsi lemak tidak memadai sering menimbulkan
osteomalasia melalui kehilangan vitamin D dan kalsium, kalsium diekskresikan melalui
feces dalam kombinasi dengan asam lemak.
3.
Osteomyelitis
Osteomyelitis
dapat terjadi sebagai akibat kegagalan absorpsi kalsium atau kehilangan kalsium
yang berlebihan dari tubuh
Ø Etiologi
Osteomyilitis
ini biasanya disebabkan oleh bakteri maupun virus, jamu dan mikroorganisme lain
Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran henatopgen (melalui darah) dari fokus
infeksi dari tempat lain.
Osteomylitis
dapat berhubungan dengan penyebaran infeksi jaringan lunak seperti ulkus
dekubitus yang terinfeksi atau ulkus vaskuler.Atau kontaminasi lansung tulang
misalnya fraktur terbuka, cedera traumatik seperti luka tembak dan pembedahan
tulang.
Ø Patofisiologi
Staphylococcus
aurens merupakan penyebab 70% - 80% menginfeksi
tulang. Awitan osteomylitis ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan pertama ( akut
fulminan staduim I ) dan sering berhubungan dengan hematoma atau infeksi superfisial. Infeksi awitan
lambat ( stadium II) terjadi antara 4-24 bulan setelah
pembedahan. Osteomylitis lama ( stadium III ) biasanya
akibat penyebaran hematogen dan terjadi dua tahun atau lebih setelah pembedahan.
Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan
vaskularisasi dan edema. Setelah
2-3 hari trombus pada pembulu darah terjadi pada tempat tersebut.Sehingga
mengakibatkan iskemia dengan nekrotis tulang.Seiringan dengan peningkatan dan dapat
menyebar ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya.
4.
Skoliosis
Skoliosis adalah
penyimpangan tulang belakang ke lateral dari garis tengah. Skoliosis merupakan
deformitor tulang belakan yang menggambarkan deviasi vertebrata ke arah lateral.
Bentuk dan tiap-tiap ruas tulang manusia pada umumnya adalah sama hanya ada
perbedaan sedikit tergantung pada kerja yang di tanganinya.
Ø Etiologi
-
Factor heriditas
yaitu yang di
turunkan secara auotsomal dominan, kelainan ini dapat terjadi karena akibat
adanyaabnormalitas tulang bawahyang mengenai vertebra atauipun
struktur-strukturnya.
-
Kongenital
Yaitu didapat
sejak lahir.Adapula yang tidak didapat sejak lahir tetapi berkembang pada masa
berikutnya.
-
Idiopatik
Tidak di ketahui
penyebabnya, tetapi jenis ini lebih umum biasanya berkembang pada masa remaja.
StrukturalPerubahan
pada steruktur tulang belakang karena sebab yang bervariasi Klasifikasi
Skoliosis.
1.
Skoliosis non struktural ( reversible )
-
Skoliosis postural
-
Nyeri dan spasme otot
-
Tungkai bawah yang tidak samapanjang
2.
Skoliosis struktural ( ireversble )
-
Skoliosis idoptik
-
Skoliosis osteopatik
-
Skoliosis neuropatik
-
Skoliosis miopatik
Ø Patofisiologi
Skoliosis dapat
terjadi hanya pada daerah tulang spinalis termasuk rongga tulang
spinal.Lengkungan dsapat berbentuk S atau C. Derajat lengkungan penting untuk
di ketahui karena hal dapat menentukan jumlah tulang rusuk yang mengalami
pergeseran.Pada tingkat rootasi lengkungan yang cukup besar mungkin dapat
menekan dan menimbulkan keterbatasan pada organ penting yaitu paru-paru dan
jantung.
Aspek paling
penting terjadinya deformitas adalah progresivitas pertumbuhan tulang.Dengan
terjadinya pembengkokan tulang vertebra ke arah lateraldi sertai dengan rotasi
tulang belakang. Maka akan diikutio dengan perkembangan sekunder pada tulang
vertebra dan iga. Oleh karena adanya gangguan pertumbuhan yang bersifat
progresif, di samping terjadi perubahan pada vertebra, juga terdapt perubaahan
pada tulang iga.Dimana bertambahnya kurva yang menyebabkan deformitasi tulang
iga semakin jelas.Pada kanalis spinalis terjadi pendorongan dan penyempitan
kanalis spinalis oleh karena terjadinya penebalan dan pemendekan lamina pada
sisi konkaf.Kesimbangan lengkungan juga penting karena mempengaruhi stabilitas
dadi tulang belakang dan pergerakan panggul.
5.
Osteosarcoma
Osteosarcoma
adalah suatu pertumbuhan yang sangat cepat pada tumor maligna
tulang.Osteosarcoma merupakan tumor ganas tulang yang paling sering
ditemukan.Tumor ini merupakan tumor ganas yang menyebar secara cepat pada
periosteum dan jaringan ikat luarnya.
Ø Etiologi
Penyebab yang
pasti terhadap kanker belum di ketahui secara jelas tetapi faktor-faqktor
etilogilah yang membantu terbetuknya kanker sudah banyak di ketahui yang
disebut bahan-bahan karsinogen, sinar ultraviolet, sinar radioaktif parasif dan
virus.
Ø Patofisiologi
Keganasan sel
pada mulanya berawal pada sumsum tulang dari jaringan sel tulang ( sarcoma )
sehingga sel-sel tulang akan pada nodul-nodul limfe, ginjal, dan hati sehingga
dapat mengakibatkan adanya pengaruh aktivitas hamateotik sum-sumj tulang yang
cepat pada tulang sehingga sel-sel plasma yang belum matang akan terus membelah
terjadi penambahan jumlah sel yang tidak terkontrol lagi.
6.
Fraktur
Fraktur adalah
terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
(Mansjoer, Arif, et al, 2000).Sedangkan menurut Linda Juall C. dalam buku
Nursing Care Plans and Dokumentation menyebutkan bahwa Fraktur adalah rusaknya
kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap oleh tulang. Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam
buku Luckman and Sorensen’s Medical Surgical Nursing.
Ø Etiologi
1)
Kekerasan langsung
Kekerasan
langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan.Fraktur
demikian demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang
atau miring.
2)
Kekerasan tidak langsung
Kekerasan tidak
langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat terjadinya
kekerasan.Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur
hantaran vektor kekerasan.
3)
Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang
akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.Kekuatan dapat berupa pemuntiran,
penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan.
Ø Patofisiologi
Ulang bersifat
rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan
(Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih
besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang
mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda
Juall, 1995).Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf
dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang
rusak.Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di
rongga medula tulang.Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang
patah.Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon
inflamasi yang ditandai denagn vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan
infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses
penyembuhan tulang nantinya (Black, J.M, et al, 1993) Faktor-faktor yang
mempengaruhi fraktur
a)
Faktor Ekstrinsik
Adanya tekanan
dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar, waktu, dan
arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
b)
Faktor Intrinsik
Beberapa sifat
yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya fraktur
seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan
atau kekerasan tulang.( Ignatavicius, Donna D, 1995 ) Biologi penyembuhan
tulang Tulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur
merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jalan membentuk
tulang baru diantara ujung patahan tulang.Tulang baru dibentuk oleh aktivitas sel-sel
tulang. Ada lima stadium penyembuhan tulang, yaitu:
1)
Stadium Satu-Pembentukan Hematoma
Pembuluh darah
robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah fraktur.Sel-sel darah membentuk
fibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler
baru dan fibroblast. Stadium ini berlangsung 24 – 48 jam dan perdarahan
berhenti sama sekali.
2)
Stadium Dua-Proliferasi Seluler
Pada stadium
initerjadi proliferasi dan differensiasi sel menjadi fibro kartilago yang
berasal dari periosteum,`endosteum,dan bone marrow yang telah mengalami trauma.
Sel-sel yang mengalami proliferasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih
dalam dan disanalah osteoblast beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis.
Dalam beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua fragmen
tulang yang patah. Fase ini berlangsung selama 8 jam setelah fraktur sampai
selesai, tergantung frakturnya.
3)
Stadium Tiga-Pembentukan Kallus
Sel–sel yang
berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik, bila diberikan
keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan juga kartilago.
Populasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai
berfungsi dengan mengabsorbsi sel-sel tulang yang mati.Massa sel yang tebal
dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada permukaan
endosteal dan periosteal. Sementara tulang yang imatur (anyaman tulang )
menjadi lebih padat sehingga gerakan pada tempat fraktur berkurang pada 4 minggu
setelah fraktur menyatu.
4)
Stadium Empat-Konsolidasi
Bila aktivitas
osteoclast dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang berubah menjadi
lamellar.Sistem ini sekarang cukup kaku dan memungkinkan osteoclast menerobos
melalui reruntuhan pada garis fraktur, dan tepat dibelakangnya osteoclast mengisi
celah-celah yang tersisa diantara fragmen dengan tulang yang baru. Ini adalah
proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk
membawa beban yang normal.
5)
Stadium Lima-Remodelling
Fraktur telah
dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama beberapa bulan atau
tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan
tulang yang terus-menerus. Lamellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat
yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga
sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip dengan normalnya. Komplikasi fraktur
a.
Kerusakan Arteri
Pecahnya arteri
karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, CRT menurun, cyanosis
bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan
oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan
reduksi, dan pembedahan.
b.
Kompartement Syndrom
Kompartement
Syndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot,
tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut.Ini disebabkan oleh
oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. Selain itu
karena tekanan dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.
c.
Fat Embolism Syndrom
Fat Embolism
Syndrom (FES) adalah komplikasi serius yang sering terjadi pada kasus fraktur
tulang panjang.FES terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan bone marrow
kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah
yang ditandai dengan gangguan pernafasan, tachykardi, hypertensi, tachypnea,
demam.
d.
Infeksi
System
pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan.Pada trauma orthopedic
infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya
terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain
dalam pembedahan seperti pin dan plat.
e.
Avaskuler Nekrosis
Avaskuler
Nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang
bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan adanya Volkman’s Ischemia.
f.
Shock
Shock terjadi
karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa
menyebabkan menurunnya oksigenasi.Ini biasanya terjadi pada fraktur.
7.
Amputasi
Amputasi berasal
dari kata amputare yang kurang lebih diartikan pancung. Amputasi dapat pula diartikan sebagai
memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas. Dalam ilmu
kedokteran diartikan “membuang” sebagian atau seluruh anggota gerak, sesuatu
yang menonjol atau tonjolan alat (organ tubuh).Tindakan ini merupakan tindakan
yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala organ yang terjadi pada
ekstremitas sudah tidak mungkin mendapat diperbaiki dengan menggunakan teknik
lain, atau manakala organ mendapat membahayakan tubuh klien secara utuh atau
merusak argon tubuh yang lain separti dapat menimbulkan komplikasi infeksi Kegiatan
amputasi merupakan tindakan yang melibatkan beberapa sistem tubuh seperti
sistem intigumen, sistem persyarafan, sistem muskuloskeletal, dan sistem
kardiovaskuler. Lebih lanjut dia dapat menimbulkan masalah psikologis bagi
klien atau keluarga berupa penurunan harga diri dan produktifitas Penyebab atau faktor perediosposisi
terjadinya amputasi Tindakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi:
a.
Fraktur multiple organ tubuh yang tidak
mungkin dapat diperbaiki
b.
Kehancuran jaringan kulit yang tidak
mungkin dapat diperbaiki
c.
Gangguan vaskuler atau sirkulasi pada
ekstremitas yang berat.
d.
Infeksi yang berat atau berisiko tinggi
menyebar ke onggota tubuh lainnya
e.
Adanya tumor pada organ yang tidak
muangkin dapat diterapi secara konservatif.
f.
Deformitas argon.
Ø Jenis-jenis
amputasi
Berdasarkan
pelaksanaan amputasi, dibedakan menjadi:
1.
Amputasi selektif atau terencana.
Amputasi jenis
ini dilakukan pada penyakit yang terdiognosis dan mendapat penangan yang baik
serta terpantau secara terus menerus.Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan
alternatif terakhir.
2.
Amputasi akibat trauma.
Ini merupakan
amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak terncana. Kegiatan tim
kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi
umum klien.
3.
Amputasi darurat.
Kegiatan
amputasi inin dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya merupakan
tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti trauma dengan patah tulang
multiple dan kerusakan kulit yang luas.Tetapi jenis amputasi yang lebih sering
kita kenal adalah Amputasiterbuka ini di
lakukan pada kondisi infeksi yang berat dimana pada pemotongan tulang dan otot
pada tingkat yang sama. Amputasi tertutup ini dilakukan dalam kondisi yang
lebih memungkin dimana dibuat skalf kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan
memotong kurang lebih cm dibawah potongan otot dan tulang.
B. KELAINAN PADA SENDI
Sendi adalah
pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai
cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia, atau
otot.
Ada tiga tipe sendi, yaitu :
a.
Sendi fibrosa (sinarthroidal), merupakan
sendi yang tidak dapat bergerak.
b.
Sendi kartilaginosa (amphiarthroidal),
merupakan sendi yang sedikit bergerak
c.
Sendi sinovial (diarthroidal), merupakan
sendi yang dapat bergerak dengan bebas
1. OSTEOARTHRITIS
Osteoarthritis
adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang terutama terjadi pada orang yang
berusia lanjut dan ditandai oleh degenerasi kartilago artikularis, perubahan
pada membran sinovia serta hipertrofi tulang pada tepinya. Rasa nyeri dan kaku,
khususnya setelah melakukan aktivitas yang lama akan menyertai perubahan
degeneratif tersebut.
Ø INSIDENS,
ETIOLOGI DAN PATOLOGI
Osteoarthritis
merupakan bentuk penyakit sendi yang paling sering ditemukan.Diperkirakan ⅓
dari orang berusia >35 tahun, menunjukkan bukti radiografik yang
memperlihatkan penyakit osteoarthritis dengan prevalensi yang terus meningkat
sampai 80 tahun.Meskipun mayoritas pasien, khususnya yang berusia muda,
menderita penyakit ringan dan relatif asimptomatik, osteoarthritis merupakan
salah satu dari beberapa penyebab utama yang menimbulkan disabilitas orang yang
berusia > 65 tahun.
Osteoarthritis
mungkin bukan satu penyakit melainkan beberapa penyakit yang semuanya
memperlihatkan gambaran klinis dan patologis yang serupa. Akan tetapi terdapat dua perubahan
morfologis utama, yaitu kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif dan
pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan dan tepi sendi yang
dikenal sebagai osteofit. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan metabolisme
tulang rawan sendi sudah timbul sejak awal proses patologis osteoarthritis.
Perubahan metabolisme tulang tersebut berupa peningkatan aktivitas enzim-enzim
yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi yaitu kolagen dan
proteoglikan. Perusakan ini membuat kadar proteoglikan dan kolagen berkurang
sehingga kadar air tulang rawan sendi juga berkurang Beberapa faktor turut
terlibat dalam timbulnya osteoarthritis ini. Penambahan usia semata tidak
menyebabkan osteoarthritis, sekalipun perubahan selular atau matriks pada
kartilago yang terjadi bersamaan dengan penuaan kemungkinan menjadi
predisposisi bagi lanjut usia untuk mengalami osteoarthritis. Faktor-faktor
lain yang diperkirakan menjadi predisposisi adalah obesitas, trauma, kelainan
endokrin (misalnya diabetes mellitus) dan kelainan primer persendian (misalnya
arthritis inflamatorik).
Keluhan dan Gejala-Gejala klinis osteoartritis bervariasi, bergantung pada sendi yang terkena, lama dan intensitas penyakitnya, serta respons penderita terhadap penyakit yang dideritanya. Gejala Osteoarthritis
Keluhan dan Gejala-Gejala klinis osteoartritis bervariasi, bergantung pada sendi yang terkena, lama dan intensitas penyakitnya, serta respons penderita terhadap penyakit yang dideritanya. Gejala Osteoarthritis
- nyeri
sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat
badan atau waktu aktivitas (melakukan gerakan), dan membaik bila diistirahatkan
- gerakan
sendi menjadi terhambat karena nyeri
- pada
beberapa penderita, nyeri sendi atau kaku sendi dapat timbul setelah istirahat
lama, misalnya duduk di kursi atau mobil (perjalanan jauh), atau setelah bangun
tidur di pagi hari
- kadang
disertai suara gemeretak/kemretek pada sendi yang sakit
- penderita
mungkin menunjukkan salah satu sendinya (sering lutut atau tangan) secara
perlahan membesar Secara klinis, osteoartritis dapat dibagi menjadi 3
tingkatan, yaitu :
1.
Subklinis.
Pada tingkatan
ini belum ada keluhan atau tanda klinis lainnya.Kelainan baru terbatas pada
tingkat seluler dan biokimiawi sendi.
2.
Manifest.
Pada tingkat ini
biasanya penderita datang ke dokter.Kerusakan rawan sendi bertambah luas
disertai reaksi peradangan.
3.
Dekompensasi
Rawan sendi
telah rusak sama sekali, mungkin terjadi deformitas dan kontraktur. Pada tahap
ini biasanya diperlukan tindakan bedah.
2. ARTHRITIS RHEUMATOID
Menurut
definisi, artritis rheumatoid adalah penyakit inflamasi yang mengenai jaringan
ikat sendi, bersifat progresif, simetrik, dan sistemik serta cenderung menjadi
kronik.Atau arthritis reumatoid adalah kelainan sistemik dengan manifestasi
utama pada persendian yang berkembang secara perlahan-lahan dalam beberapa
minggu. Artritis reumatoid merupakan inflamasi kronik yang paling sering
ditemukan pada sendi, insidensnya sekitar 3% dari penduduk menderita kelainan
ini dan terutama ditemukan pada umur 20-30 tahun, lebih sering pada wanita
daripada pria dengan perbandingan 3:1. Penyakit ini menyerang sendi-sendi kecil
pada tangan, pergelangan kaki dan sendi-sendi besar pada lutut, panggul serta
pergelangan tangan.
Ø Etiologi
Penyebab utama
kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang dikemukakan mengenai
penyebab artritis reumatoid, yaitu :
·
Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus
non-hemolitikus
·
Endokrin
·
Autoimun
·
Metabolik
·
Faktor genetik serta faktor pemicu
lainnya.
Pada saat ini,
artritis reumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi.Autoimun
ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh
karena virus dan organisme mikoplasma atau grup difterioid yang menghasilkan
antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita.
3. ARTHRITIS GOUT
Artritis gout
adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat
pada jaringan sekitar sendi (tofi). Gout juga merupakan istilah yang dipakai
untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh meningkatnya konsentrasi
asam urat (hiperurisemia).Serta Artritis gout suatu penyakit autoimun dimana
persendian secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan,
nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.
Insidens dan
Patogenesis Gout dapat bersifat primer maupun sekunder. Gout primer merupakan
akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau ekskresi asam
urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
Pada keadaan normal kadar urat serum pada pria mulai meningkat setelah pubertas. Pada wanita kadar urat tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Setelah menopause kadar urat serum meningkat seperti pada pria.
Pada keadaan normal kadar urat serum pada pria mulai meningkat setelah pubertas. Pada wanita kadar urat tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Setelah menopause kadar urat serum meningkat seperti pada pria.
Gout jarang
terjadi pada wanita.Sekitar 95% penderita gout adalah pria.Gout dapat ditemukan
di seluruh dunia, pada semua ras manusia.Ada prevalensi familial dalam penyakit
gout yang mengesankan suatu dasar genetik dari penyakit ini. Namun ada sejumlah
faktor yang agaknya mempengaruhi timbulnya penyakit ini, termasuk diet, berat
badan, dan gaya hidup.
Gejala gout berkembang dalam 4
tahap :
1.
Tahap Asimptomatik :
Pada tahap ini
kadar asam urat dalam darah meningkat, tidak menimbulkan gejala.
2.
Tahap Akut :
Serangan akut
pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak, umumnya terjadi pada tengah malam
atau menjelang pagi. Serangan ini berupa rasa nyeri yang hebat pada sendi yang
terkena, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh
spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 14 hari
3.
Tahap Interkritikal :
Pada tahap ini
penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas
olahraga tanpa merasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan pertama
itu hilang bukan berarti penyakit sembuh total, biasanya beberapa tahun
kemudian akan ada serangan kedua. Namun ada juga serangan yang terjadi hanya
sekali sepanjang hidup, semua ini tergantung bagaimana sipenderita
mengatasinya.
4.
Tahap Kronik :
Tahap ini akan
terjadi bila penyakit diabaikan sehingga menjadi akut. Frekuensi serangan akan
meningkat 4-5 kali setahun tanpa disertai masa bebas serangan. Masa sakit
menjadi lebih panjang bahkan kadang rasa nyerinya berlangsung terus-menerus
disertai bengkak dan kaku pada sendi yang sakit.
C. KELAINAN PADA OTOT
1.
STRAIN
Strain adalah
trauma pada suatu otot atau tendon yang biasanya disebabkan oleh peregangan
otot yang melebihi batas normalnya. Strain dapat pula disertai dengan robekan
atau ruptur jaringan. Pada cedera otot terjadi peradanagan yang menyebabkan
jaringan membengkok atau terasa nyeri.Penyembuhannya mungkin memerlukan
beberapa minggu.
2.
SPRAIN
Sprain atau
keseleo adalah trauma pada suatu sendi biasanya berkaitan dengan cedera
ligamentum. Pada keseleo yang berat , ligamentum dapat putus. Psrain dapat
menyebabnkan peradangan, pembengkakan, dan nyeri.
3.
RIGOR MORTIS
Rigor Mortis
atau kaku mayat adalah kekakuan atau kontraksi otot-otot yang terjadi beberapa
jam setelah kematian. Rigor mortis timbul akibat berkurangnya ATP dalam sel-sel
otot.Tanpa adanya ATP yang terikat ke kepala miosin, maka jembatan-jembatan
silang yang terhubung di otot pada saat dan segera setelah kematian tidak dapat
di lepaskan dan otot tetap berkontrksi.Dalam satu hari protein-protein otot
dihancurkan oleh enzim-enzim lokal yang dikeluarkan oleh sel-sel yang
berdegenerasisehingga otot kembali melemas.
4.
ATROFI
Atrofi adalah
penurunan ukuran suatu sel atau jaringan.Atrofi suatu otot dapat terjadi akibat
tidak di gunakannya otot atau terjadi pemutusan saraf yang menpersarafi otot
tersebut.Pada atrofi otot ukuran miofibril berkurang, atau walaupun tidak
mengalami atrofi kepadatan tulang dapat berkurang akibat tidak digunakannya
tulang tersebut atau adanya penyakit desiensi metababolik.
2.
JAMU
Jamu atau Obat
Tradisional Indonesia (Empirical based
herbal medicine) adalah obat bahan alam yang dibuat secara
tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil dan cairan yang
merupakan sari bahan tanaman. Penggunaan obat tradisionalserta pengobatan
tradisional telah lama dipraktekkan di seluruh dunia, baik di negara yang
sedang berkembang maupun di negara yang telah maju.Sejarah kedokteran telah
menunjukkan bahwa sebagian obat tradisional ini ternyata merupakan cikal bakal
dari obat modern.
Obat tradisional telah dikenal secara turun
temurun dan digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan.
Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya
menjaga kesehatan atau preventif meskipun ada pula upaya sebagai pengobatan
suatu penyakit.Dengan demikian semakin berkembangnya obat tradisional, ditambah
dengan gema kembali ke alam, telah meningkatkan popularitas obat
tradisional.Hal ini terbukti dari semakin banyaknya industri jamu dan industri
farmasi yang memproduksi obat tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemerintah melalui Badan POM (Pengawas Obat Dan Makanan)
mengelompokkan obat bahan alam ke dalam 3 jenis
1.
Jamu/Obat Tradisional Indonesia (Empirical based herbal medicine)
Jamu adalah obat bahan alam yang dibuat secara
tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil dan cairan yang
merupakan sari bahan tanaman. Kriteria jamu antara lain :
a.
Aman
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b.
Klaim
khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris, jadi memang sudah terbukti
berkhasiat di kalangan masyarakat
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Persyaratan ini
harus dipenuhi oleh industri yang
memproduksi jamu tersebut.
Obat bahan alam yang dikelompokkan dalam kategori jamu/obat
tradisional Indonesia harus mencantumkan logo dan tulisan ”JAMU”.
2.
Ekstrak Bahan Alam/Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine)
Obat herbal terstandar adalah obat bahan alam yang
disajikan dari ekstrak atau penyaringan bahan alam yang dapat berupa tanaman
obat, binatang maupun mineral. Bedanya dengan jamu, selain harus sesuai dengan
persyaratan keamanan (safety) dan mutu (quality) yang berlaku,
obat herbal terstandar harus memenuhi kriteria :
a.
Klaim
khasiat dibuktikan secara praklinik. Jadi tidak cukup hanya data empiris, namun
juga harus berhasil diujikan ke hewan percobaan (praklinik) sesuai dengan
prosedur pengujian yang berlaku.
b.
Telah
dilakukan standardisasi terhadap bahan baku. Pemerintah membuat suatu standar
tertentu yang harus dipenuhi oleh industri yang memproduksi obat herbal
terstandar.
Obat bahan alam yang dikelompokkan dalam kategori Obat
Herbal Terstandar harus mencantumkan logo dan tulisan ”OBAT HERBAL TERSTANDAR”
3.
Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)
Fitofarmaka
adalah sediaan obat yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia
atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Fitofarmaka
setaraf dengan obat modern. (Permenkes nomor 76OIMenkesIPerIlXIl 992).
Fitofarmaka
dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah
terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada
manusia. Produsennya harus
mencantumkan logo dan tulisan ‘FITOFARMAKA’ di setiap kemasan
3. TANAMAN OBAT
a.
Jahe Merah

Jahe merupakan salah satu tanaman obat
yang dalam termasuk kelompok tanaman temu-temuan atau tumbuhan rumpun berbatang
semu atau berimpang.Jahe memang sering digunakan untuk bahan rempah dalam
menambah rasa dalam berbagai jenis makanan, minuman namun jahe juga banyak
digunakan sebagai bahan campuran dalam membuat jamu olahan atau obat-obatan
tertentu.
Jahe disinyalir berasak dari Asia
pasifik yang tersebar dari India sampai Cina.Oleh karenanya kedua negara ini
dianggap sebagai negara yang kali pertama memanfaatkan jahe sebagai bahan
campuran dalam minuman, bumbu masak dan obat-obat tradisional.
Jahe
merah masih dapat dikatakan termasuk dalam tanaman kelompok family tanaman
seperti temulawak ( Curcuma Xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa),
kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galaga), lengkuas (Languas
galaga) dll. Jahe juga memiliki nama
daerah di tiap daerah di Indonesia, seperti :
1. Aceh : Halia
2. Gayo
: beeuin
3. Batak
Karo : bahing
4. Minangkabau
: sipodeh
5. Lampung
: jahi
6. Jawa
Barat : jahe
7. Jawa
Tengah dan Bali : jae
8. Madura
: jhai
9. Gorontalo
: melito
10.
Ternate : geraka
Ø Klasifikasi
tanaman jahe merah :
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo :
Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber
officinale
Ø Ciri-ciri dari tanaman jahe merah :
1.
Tanaman jahe merah memiliki batang semu,
dengan ketinggian tanaman mencapai 30 cm – 1 m dengan rimpang bila dipotong
berwarna kuning atau jingga.
2.
Daun dari tanaman jahe merah berdaun
sempit, dengan panjang daun 15-23 mm dan lebar 8-15 mm, tangkai daun berbulu
memiliki panjang 2-4 mm, bentuk lidah daun memanjang dengan panjang 7,5-10 mm
ada yang tidak berbulu dan berseludang agak berbulu.
3.
Memiliki bunga yang menyerupai malai tersembul
di permukaan tanah yang berbentuk tongkat atau bundar telur yang agak menyempit
yang berukuran 2,75-3 kali lebarnya yang sangat tajam, malai memiliki panjang
3,5-5 cm dan lebar 1,5-1,75 cm, gagang bunga hampir tidak berbulu dengan
panjang 25 cm, rahis berbulu jarang, sisik yang terdapat gagang terdapat 5-7
buah berbentuk lanset yang letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak
berbulu. Memiliki panjang sisik 3-5 cm, memiliki daun pelindung yang berbentuk
bundar telur terbalik, bundar pada bagian ujungnya hampir tidak berbulu dan
berwarna hijau cerah dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1-1,75 cm.
4.
Memiliki mahkota bunga yang berbentuk tabung
2-2,5 cm, mahkota bunga memiliki helaian bunga yang agak smpit, berbentuk
tajam, berwarna kuning kehijauan dengan panjang mahkota bunga 1,5 – 2,5 mm dan
lebar 3-3,5 mm bibir pada mahkota bunga berwarna ungu gelap, berbintik-bintik
berwarna putih kekuningan dengan panjang 12-15 mm, kepala sari berwarna ungu
dengan panjang 9 mm dan memiliki 2 tangkai putik.
5.
Tanaman jahe dapat tumbuh pada tanah
yang subur, gembur dan banyak mengandung humus.
6.
Tumbuh dengan tekstur tanah yang baik
adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik.
7.
Tumbuh pada tanah yang memiliki keasaman
tanah (pH) sekitar 4,3-7,4.
8.
Jahe merah dapat tumbuh baik pada daerah
tropis dan subtropis dengan ketinggian 0-2.000 mdpl, namun di Indonesia tanaman
jahe merah tumbuh pada ketinggian 200-600 mdpl.
Tanaman
herbal jahe merah ini banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mudah
tumbuh di perkarangan dan kebun. Selain di Indonesia tanaman herbal jahe merah
kini sudah banyak dibudi dayakan di beberapa negara seperti Australia,
Srilanka, China, Mesir, Yunani, India, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria,
Pakistan dan beberapa negara belahan dunia lainnya. Jamaika memiliki jahe
dengan kualitas tinggi dan saat ini India merupakan produsen jahe terbesar
lebih dari 50 % dari total produksi jahe di dunia.
Jahe memiliki
3 jenis tanaman yang berbeda namun masih termasuk family dari tanaman jahe yang
dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk dan warna
rimpangnya yang umumnya dikenal menjadi 3 jenis jahe, yakni :
1. Jahe
putih / kuning besar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jahe Gajah atau
Jahe Badak yang memiliki rimpang lebih besar dan gemuk, ruas rimpang lebih
menggembung dari jenis jahe lainnya. Jenis jahe ini dapat dipanen ketika jahe
berumur muda maupun berumur tua dan sangat baik diolah menjadi minuman langsung
jahe segar atau diolah menjadi beberapa macam olahan minuman atau obat-obatan.
2. Jahe putih / kuning kecil atau yang lazim
disebut sebagai Jahe Sunti atau Jahe Emprit yang memiliki perbedaan tipis
dengan ciri tanaman atau tumbuhan dari jahe gajah, yakni memiliki ruas kecil,
agak merata dan agak sedikit menggembung. Jahe merah kecil ini dapat dipanen
ketika berusia tua. Namun kandugan akan minyak atsiri dari jahe sunti ini lebih
besar daripada jahe gajah sehingga jahe sunti memiliki rasa jahe yang lebih
pedas dan memiliki serat tinggi daripada jahe gajah. Jahe Sunti atau jahe
emprit cocok untuk dibuat ramuan atau resep obat-obatan atau untuk diolah dan
diubah menjadi ekstrak Oleoresin dan minyak atsirinya.
3. Jahe merah. Jahe merah memiliki rimpang
berwarna merah dan lebih kecil daripada jenis jahe yang sebelumnya. Jahe merah
dapat dipanen ketika tanaman sudah tua karena akan semakin banyak menghasilkan
kandungan minyak atsiri dibanding dengan kedua jenis jahe diatas. Kegunaan jahe
merah dapat diolah menjadi sajian minuman yang menghangatkan tubuh, minuman
segar, minuman dalam bentuk bubuk, obat-obatan dalam bentuk kapsul atau pil,
campuran dalam beberapa jenis makanan dll.
Tanaman jahe merah yang paling banyak
digunakan adalah bagian rimpangnya. Hal
ini didukung oleh rimpang jahe merah yang banyak menyimpan kandungan senyawa
alami dan yang berpengaruh sebagai pemberi rasa pedas yang menjadi rasa khas
pada jahe merah itu sendiri. Kandungan
kimia dari jahe merah terdiri dari gingerol, zingeron, dan shogaol. Selain itu jahe merah mengandung 1-4 %
minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga
memiliki komponen senyawa lainnya yang terdiri dari zingerberin, kamfena,
lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral dan shogaol serta kandungan lainnya
seperti minyak dammar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat dan
gingerin.
Karena
kandungan senyawa alami yang dimiliki jahe merah cukup banyak dan cukup tinggi,
oleh karenanya jahe merah memiliki segudang manfaat yang luar biasa yang sangat
baik digunakan sebagai pengobatan, antara lain :
- Rimpang
jahe banyak digunakan sebagai obat gosok untuk penyakit encok dan
- sakit
kepala.
Kandungan senyawa lainnya yang terkandung dalam rimpang jahe merah :
1.
Rimpang jahe merah selain mengandung
senyawa-senyawa kimia tersebut juga mengandung gingerol, 1,8-cineole
10-dehydro-gingerdione, 6-gingerdione, arginine, a-linolenic acid, aspartic,
β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene,
farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam
jumlah sedikit.
2.
Berdasarkan beberapa penelitian, dalam
minyak atsiri jahe terdapat unsur-unsur : n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β
phellandrene, methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool, acetates
dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Bahan-bahan tersebut merupakan
sumber bahan baku terpenting dalam industri farmasi dan obat-obatan.
3.
Kandungan minyak atsiri jahe merah
sekitar 2,58 – 2,72% dihitung berdasarkan berat kering. Kandungan minyak atsiri
jenis jahe yang lain jauh berada dibawahnya. Ada jahe besar atau jahe badak
berkisar 0,82 – 1,68% dan pada jahe kecil atau jahe emprit berkisar 1,5 – 3,3%.
Minyak atsiri umumnya berwarna kuning sedikit kental dan merupakan senyawa yang
memberikan aroma yang khas pada jahe.
4.
Besarnya kandungan minyak atsiri
dipengaruhi oleh umur tanaman. Artinya, semakin tua umur jahe tersebut, maka
semakin tinggi kandungan minyak atsirinya.
Berdasarkan
efek farmakologisnya, jahe merah memiliki manfaat untuk melancarkan sirkulasi
darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghangatkan tubuh, antiradang dan
penambah nafsu makan dan sangat apabila dikonsumsi oleh wanita yang sedang
dalam masa menstruasi.
b. Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn.Curcuma domestica
Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah
Asia Tenggara.Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia,
Indonesia, Australia bahkan Afrika.Hampir setiap orang Indonesia dan India
serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai
pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.Dalam
bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.
Kunyit
tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di
berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma
(Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng
(Sunda), konyet (Madura).
Kunyit
adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara
Asia.Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai,
dan juga digunakan untuk memberi warna
kuning pada masakan, atau sebagai pengawet.Produk farmasi berbahan baku kunyit,
mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritis-
rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium
deklofenak, piroksikam,
dan fenil
butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen
makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk
kapsul. Dalam bahasa Banjar kunyit biasa pula disebut Janar.
Produk
bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul
(Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat
dari bahan baku ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12,
Vitamin E, Lesitin, Amprotab,
Mg-stearat,
Nepagin
dan Kolidon
90.
Umbi
(rimpang) yang berumur lebih dari satu
tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat untuk
mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang, melepaskan lebihan
gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah, selain
dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan.
Kunyit
juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta
mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut.Kunyit
dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat,
juga diminum sebagai ekstrak atau diguna sebagai salap untuk mengobati bengkak
dan terkilir.Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat,
caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya.
Kunyit
bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyimpangan
pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai dengan bau
badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan
kunyit adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum segelas juice kunyit
(dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut.
Cara sederhana
adalah :
1. Ambil
segenggam kunyit, lalu kupas
2. Parut
atau jus dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya)
3. Didihkan
2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian)
4. Tambahkan
garam sedikit (seujung sendok)
5. Saring
dan Peras
6. Tuangkan
perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera)
7. Tambahkan
gula atau madu
8. Minum
(lebih baik dalam keadaan hangat)
Ramuan
diatas juga sangat efektif untuk menyembuhkan flu/demam pada ibu-ibu yang hamil
(tidak perlu dilakukan setiap hari, biasanya 1-2 hari sudah bisa sembuh),
sehingga terhindar dari penggunaan obat-obatan kimia yang bisa berbahaya
terhadap janin yang dikandungnya. Bila dikonsumsi oleh para ibu hamil,
dipercaya bayi yang lahir akan bersih dari lemak-lemak yang seringkali
menempel/menutupi seluruh badan bayi.
Penggunaan
kunyit instant, sebaiknya tidak dilakukan untuk pengobatan (khususnya untuk
ibu-ibu hamil), karena ada kandungan-kandungan lain yang mungkin bisa berbahaya
bagi kandungan terutama obat pengawet dan pewarna.
Kandungan
utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk
pengobatan hepatitis,
antioksidan, gangguan pencernaan,
anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV,
anti tumor (menginduksi apostosis),
menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor
pada usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik).Diabetes
melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut
mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang
(Waterproken).
Kunyit
mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri hilir dalam berbagai bentuk
seperti ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi dan
IKOT/IOT.
Ø Kandungan kimia
Kunyit
mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri
dari kurkumin, sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%
dan zat-zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen
25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil. Kunyit juga
mengandung Lemak sebanyak 1 -3%,
Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam
mineral, yaitu zat besi, fosfor,dan kalsium. Sinonim Curcuma domestica.
Nama umum
Indonesia:
|
Kunyit,
koneng (Sunda), kunir (Jawa)
|
Inggris:
|
Curcuma,
indian saffron, yellow ginger
|
Melayu:
|
Kunyit
|
Vietnam:
|
Khuong
hoang, nghe
|
Thailand:
|
Kha
min
|
Pilipina:
|
Dilaw
|
Cina:
|
yu
jin, jiang huang
|
Jepang:
|
Taamerikku,
ukon
|
Ø Klasifikasi
kunyit
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida
(berkeping satu / monokotil
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku
jahe-jahean)
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L.
c.
GAMAT (TERIPANG EMAS)
Gamat/Teripang
adalah binatang berkulit lunak dari kelas Holothuroidea.Mereka adalah
hewan laut dengan kulit kasar dan tubuh memanjang berisi satu, gonad yang
bercabang.Teripang ditemukan di dasar laut di seluruh dunia.Ada sejumlah
spesies holothurian dan genera, yang banyak dikonsumsi oleh
manusia.Seperti semua echinodermata, teripang memiliki endoskeleton
tepat di bawah kulit, struktur berkapur yang biasanya dikurangi menjadi ossicles
mikroskopis terisolasi (atau sclerietes) tergabungkan oleh jaringan
ikat.Dalam beberapa spesies ini kadang-kadang dapat diperbesar untuk pelat
rata, membentuk sebuah baju besi.Dalam spesies Pelagis seperti Pelagothuria
natatrix (Order Elasipodida, keluarga Pelagothuriidae),
tidak memiliki skeleton dan cincin calcareous.
Teripang
berkomunikasi satu sama lain dengan mengirimkan sinyal hormon melalui air.
Sebuah fitur yang luar biasa dari hewan ini adalah kolagen yang membentuk
dinding tubuh mereka.Kolagen ini dapat dikendurkan dan dikencangkan, dan jika
hewan ini ingin masuk melalui celah kecil, dia dapat mencairkan tubuhnya dan
menuangkan dirinya ke dalam lubang yang sempit.Untuk menjaga diri aman dalam
celah-celah dan lubang, teripang menggabungkan semua serat kolagen yang dia
miliki untuk membentuk tubuhnya lagi.
Ø Klasifikasi
Klasifikasi
Ilmiah : Kerajaan Animalia
Filum : Echinodermata
Subfilum : Echinozoa
Kelas : Holothuroidea
de Blainville , 1834
Ø Kandungan
dan manfaat
KANDUNGAN
|
MANFAATKAN
|
· Mempercepat
penyembuhan luka
· Memelihara
kesehatan sendi dan tulang, mencegah osteoporosis.
· Membuat
kulit menjadi lebih muda, meningkatkan kecantikan dan memperlambat penuaan
dini.
|
|
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, anti kanker dan anti tumor.
· Mencegah
inflamasi dan mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan luka.
· Mengurangi
kadar gula darah dan kekentalan darah, mencegah penggumpalan darah,
mengendalikan lemak darah, mengurangi trigliserida dan kolesterol.
· Mencegah
penuaan dini.
· Anti
virus dan anti radioaktif.
|
|
· Mencegah inflamasi dan mengurangi rasa
sakit.
· Memelihara
kesehatan sendi dan tulang, memperbaiki sendi yang rusak, menyokong kesehatan
tulang rawan, tendon, dan ligamen.
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan memelihara pertumbuhan dan perkembangannya.
|
|
· Antioksidan,
anti mikroba, dan anti kanker.
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
· Merangsang pembentukan sumsum tulang,
memproduksi darah dan mencegah anemia.
· Bertindak
sebagai perangsang untuk membantu masalah impotensi.
· Meningkatkan
metabolisme energi dan mengatasi kelelahan.
|
|
Gamapeptide
(hanya di temukan di Golden Sea
Cucumber, tidak terdapat di spesies lain)
|
· Mencegah inflamasi dan mengurangi rasa
sakit, mempercepat penyembuhan luka ( 3 kali lebih cepat ).
· Mengaktifkan
pertumbuhan dan aktifitas sel-sel.
· Membuat
kulit menjadi lebih muda dan meningkatkan kecantikan.
· Menenangkan
dan menstabilkan emosi.
· Memelihara
sirkulasi darah.
|
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
· Menutrisi
otak dan jantung.
· Mengendalikan
lemak darah dan tekanan darah, memelihara sirkulasi darah, mencegah penyakit
kardiovaskular.
· Meningkatkan
kemampuan belajar dan daya ingat, mencegah kepikunan.
|
|
Terdapat 18 asam amino dengan 9 asam
amino esensial. Komponen untuk pertumbuhan sel-sel baru, memperbaiki
jaringan, memproduksi antibodi dan enzim.
Kaya akan arginin, komponen penyusun sperma dan kolagen. |
|
· Lektin
pads Sea Cucumber tidak berpengaruh pada tipe golongan darah. Lektin tsb
memiliki aktifitas anti kanker bahkan memiliki efek positif terhadap
perlawanan virus HIV.
· Bersama
asam amino, Trypsin lektin meningkatkan aktifitas aglutinasi, yaitu aktifitas
darah dalam proses pembentukan antibodi dari serangan bakteri &
mikroorganisme yang menginfeksi darah.
|
|
Melancarkan metabolisme dan memelihara
kesehatan fungsi sistem tubuh secara keseluruhan.
|
d.
Manggis

Ø Klasifikasi
buah manggis (Garcinia mangostana L)
Kingdom : Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo
: Parietales
Familly : Guttiferae
Genus
: Garcinia
Spesies : Garcinia
mangostana L
Buah
manggis disebut juga queen of fruits atau ratunya buah. Tak heran, karena
memang kandungan gizi di dalam buah manggis memberikan berbagai khasiat untuk
kesehatan dan kecantikan.Berbeda dengan buah lainnya, pada buah manggis tidak
ada yang dibuang. Daging
buahnya, bijinya sampai kulitnya bisa diekstrak menjadi makanan dan mninuman
kesehatan kelas premium. Bahkan
pada kulit manggis, khasiatnya melebihi daging buahnya karena mengandung
antioksidan paling tinggi.
Buah
manggis kaya akan vitamin B1, B2 dan C, serta kalsium, potassium, sodiumdan zat
besi. Manggis juga mengandung XANTHONE, mangostin, garsinon, flavonoid,
epicatechin, spingomyolinase dan gartanin.Dalam kulit buahnya, kandungan
XANTHONE yang tertinggi, yaitu 40 persen. Dengan kandungan XANTHONE yang
tinggi(123,97 mg/ml), dalam kulit buah manggis yang mana dapat membunuh
penyakit dan memperbaiki sel
yang telah rusak serta melindungi sel-sel di dalam tubuh. XANTHONE adalah
substansi kimia alami, yang tergolong senyawa polyhenolic yang dapat digunakan
sebagai zat untuk mengatasi berbagai penyakit.XANTHONE memiliki manfaat sebagai
pengobatan untuk penyakit jantung, aterosklorosis (plak di pembuluh darah),
hipertensi dan trombosis.
Ø Khasiat Kulit Manggis Dalam Ace
Maxs
·
Anti-fatigue (memberi tenaga).
·
Powerful anti-inflammatory (anti
peradangan)
·
Analgesic (mencegah sakit urat saraf)
·
Anti-ulcer (ulkus perut, mulut dan usus)
·
Anti-depressant (mencegah kemurungan)
·
Anxyolytic (mencegah kegelisahan, panik
& cemas)
·
Anti-Alzheimerian (mencegah penyegah
Alzheimeria)
·
Anti-tumor and cancer prevention
(Mencegah kanker)
·
Immunomodulator (system kekebalan)
·
Anti-aging (Anti penuaan)
·
Anti-oxidant (racun dalam badan)
·
Anti-viral (membunuh kuman)
·
Anti-biotic (memodulasi infeksi bakteri)
·
Anti-fungal (infeksi oleh jamur)
·
Anti-seborrheaic ( mencantikkan kulit)
·
Anti-lipidemic (membuang kolesterol)
·
Anti-neuralgic (sakit urat saraf)
·
Anti-vertigo (mencegah pusing)
·
Anti-glaucomic (sakit mata)
e.
Devil’s
Claw (Tanaman Cakar Setan)

Nama Latin:
Harpagophytum procumbens
Sinomim:
Harpagophytum zeyheri
Family: Pedaliaceae
Nama umum: Devil 's
claw, grapple plant, wood spider, Teufelskralle (German), Trampelklette
(German), griffe du diable (French).
Cakar setan atau Harpagophytum
procumbens tumbuh liar di selatan Afrika, teru`tama ditemukan di bagian timur
dan selatan bagian timur Namibia, Botswana dan Selatan daerah Kalahari Northern
Cape, Afrika Selatan, dan Madagaskar. Harpagophytum zeyheri ditemukan di bagian
utara Namibia (Ovamboland) dan selatan Angola. Harpagophytum procumbens , juga
disebut grapple plant, kayu laba-laba dan lebih dikenal dengan Devil 's Claw,
adalah tanaman dari family wijen, berasal dari Afrika. Tumbuhan ini memiliki
duri sebagai sistem pertahanan, duri ini dapat melukai hewan-hewan yang biasa
memakan buahnya. Umbi tanaman ini biasa digunakan oleh masyarakat setempat
untuk mengobati berbagai penyakit, misalnya rheumatik. Tumbuhan merambat dengan
tinggi mencapai 1,5 meter ini memiliki umbi berukuran besar sepanjang 20 cm dan
6 cm tebal. Memiliki bunga warna-warni sepanjang sampai 6 cm, bunga tunggal,
warna merah sampai keunguan, dan muncul pada musim semi. Bunga-bunga ini akan
menjadi buah berbentuk kapsul, akan pecah jika sudah matang, memiliki sekitar
50 buah biji, panjang sampai 7 cm dan berduri sepanjang 2,5 cm, di Madagaskar
duri ini digunakan sebagai perangkap tikus. Dalam pengobatan tradisional di
Afrika, umbi Cakar Setan digunakan untuk mengobati rheumatik, radang sendi,
sakit kepala, sakit punggung, sakit saraf, alergi, dan penyakit lain, termasuk
kanker. Untuk pengobatan, Cakar Setan kini tersedia dalam bentuk teh herbal,
tablet, kapsul dan ekstrak. Mekanisme
aksi Cakar Setan yaitu satu molekul aucubin ditemukan di cakar setan, telah
terbukti dapat menghambat pelepasan leukotrien (LCT4) sedangkan molekul lain
dilaporkan dapat menghambat efek tromboksan B2 (TxB2). Ekstrak Cakar Setan bersifat
anti inflamasi. Meskipun hasil ini tidak dikonfirmasi oleh penelitian lain.
Efek anti inflamasi dalam pengobatan akut dan kronik arthritis pada penelitian diinduksi
laboratorium menggunakan tikus dilaporkan bahwa kandungan harpagosides diambil
dari cakar setan menghasilkan efek analgesik dan mengurangi rasa sakit pada
tikus.
Bukti ilmiah yang menegaskan keefektivitasan
Cakar Setan semakin banyak menunjukkan Cakar Setan aman dan bermanfaat dalam
pengelolaan jangka pendek rasa sakit yang terkait dengan OA, hal itu menunjukkan
keefektifannya setara dengan terapi obat seperti NSAID atau mungkin untuk
pengurangan dosis atau penghentian dari dosis sintetik pada beberapa pasien.
Namun, masih banyak studi yang kurang mendukung dan terbatas dalam segi
metodologis. Uji tambahan dalam jangka waktu lama dalam 8 sampai 12 minggu masih
diperlukan untuk mendukung uji keefektifan.
Manfaat pengobatan diantaranya yaitu
berbagai bahan kimia yang terkandung pada cakar setan, harpagide dan
harpagoside (iridoid glikosida) dianggap sebagai anti-inflamasi aktif yang
efektif untuk mengobati gejala rematik. Beberapa percobaan pada binatang dan
manusia, telah memberikan hasil yang optimis dan menjanjikan. Menurut British
Herbal Pharmacopoeia, Devil 's Claw memiliki konten analgesik, obat penenang
dan diuretik. Devil 's Claw juga diklaim akan untuk mengobati penyakit hati,
ginjal, kantong empedu dan kandung kemih, arthritis dan rematik. Juga dapat
membantu meringankan masalah dengan dan meningkatkan vitalitas sendi, serta
merangsang nafsu makan dan membantu pencernaan, meningkatkan kolesterol dan
asam lemak dalam darah. Devil 's Claw telah direkomendasikan untuk mengobati
diabetes, pengerasan pembuluh darah, sakit pinggang, gangguan pencernaan,
kesulitan menstruasi, neuralgia, sakit kepala, mulas dan asam urat. Cakar setan
ini dapat digunakan secara eksternal untuk mengobati luka, borok, bisul dan
lesi kulit. Pengobatan dengan Cakar Setan tidak bisa diberikan kepada pasien
dengan ulkus lambung atau duodenum, dan tidak bisa digunakan selama kehamilan
dan menyusui.
f.
Willow
Bark


White
willow bark extract adalah ekstrak yang diambil dari kulit kayu tanaman white
willow yang berasal dari Eropa, Asia Barat dan Tengah. Ekstrak kulit kayu white
willow mengandung bahan yang digunakan dalam aspirin sehingga bermanfaat
sebagai pain killer alami untuk mencegah sakit kepala, sakit gigi dan demam
tanpa efek samping apapun yang biasanya ditimbulkan dari aspirin buatan
sintetis. Esktrak yang aktif dari kulit kayu tanaman ini disebut dengan
salicin, yang merupakan turunan kimiawi dari salicylic acid seperti halnya
aspirin.
Ekstrak
kulit kayu white willow mempunyai manfaat untuk mengurangi peradangan di dalam
tubuh. Peranannya di dalam pengurangan berat badan hampir tidak ada jika
dikonsumsi sendirian, tetapi ketika dikombinasikan dengan zat-zat lain, ekstrak
white willow bark yang disebut salicin glycosides, dapat menghasilkan efek
thermogenesis sehingga meningkatkan penggunaan tenaga, pemulihan cedera serta
mampu menambah metabolisme lemak di dalam tubuh Anda.
Dosis
yang dianjurkan adalah 1200 mg, 1 sampai 2 kali sehari dengan air ketika waktu
makan.
Kontra
indikasinya yaitu tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil atau menyusui dan
orang yang alergi terhadap aspirin. Dilarang dikonsumsi bersama aspirin. Anak
dibawah 16 tahun yang menderita flu dan cacar dilarang mengkonsumsi ekstrak
white willow bark
Kandungan aktif dari kulit kayu
pohon willow adalah salicin salicilat. Kulit pohon willow juga mengandung
salisilat willlow lainnya seperti glikosida, tanin, dan flavonoid. Salisin merupakan
prekursor kimia untuk aspirin, dan memiliki beberapa efek farmakologi yang
serupa. Ekstrak ekstrak etanol yang terkandung di dalamnya menghambat pelepasan
COX-2 yang dimediasi oleh prostaglandin. Dalam studi hewan secara in vivo, dan
dalam beberapa dosis kulit pohon willow menunjukkan aktivitas antiinflamasi, serta
hanya dalam dosis tinggi aspirin dan asam acetylsalisilat menunjukkan efek yang
sama. Kulit pohon willow juga dapat bertindak sebagai inhibitor sitokin
proinflamantory (includeing TFN-alfa, IL-beta, dan IL-6) yang semuanya mediator
inflamantory.
4.
PRODUK HERBAL
Ø
Jahe
Merah

Rimpang jahe merah berkhasiat sebagai pencahar,
antirematik, dan mengobati masuk angin. Jahe merah juga berkhasiat untuk
menghangatkan badan, penambah nafsu makan, mengatasi radang tenggorokan, sakit
pinggang, meningkatkan stamina, dan meredakan asma.
Minyak asiri yang terdapat dalam rimpang jahe merah
antara lain zingiberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingeberal, gingeral, dan
shogool. Selain itu, jahe merah mengandung pula minyak damar, pati, asam
organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin.
v Ramuan jahe merah sebagai Antirematik
- Jahe merah
segar 20 gr
-
Temulawak 20 gr
- Cabe
jawa 20 gr
- Kumis kucing 30 gr
- Daun
komfrey 30 gr -
- Air 4 gelas
v Cara pembuatan
- Semua bahan dicuci laludiiris tipis
- Rebus semua bahan sampai
- tersisa 2 gelas lalu saring
- Tambahkan 2 sdm madu/perasan jeruk nipis
- Minum 2 x sehari, masing-masing segelas pagi &
sore
BAB
III
ANALISIS
RASIONALIS
Ramuan gamat
|
|||
Komposisi
|
KANDUNGAN
|
Efek farmakologi
|
Klasifikasi bahan
|
Terimpang Emas
|
· Mempercepat
penyembuhan luka
· Memelihara
kesehatan sendi dan tulang, mencegah osteoporosis.
· Membuat
kulit menjadi lebih muda, meningkatkan kecantikan dan memperlambat penuaan
dini.
|
BAUK
|
|
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, anti kanker dan anti tumor.
· Mencegah
inflamasi dan mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan luka.
· Mengurangi
kadar gula darah dan kekentalan darah, mencegah penggumpalan darah,
mengendalikan lemak darah, mengurangi trigliserida dan kolesterol.
· Mencegah
penuaan dini.
· Anti
virus dan anti radioaktif.
|
|||
· Mencegah inflamasi dan mengurangi rasa
sakit.
· Memelihara
kesehatan sendi dan tulang, memperbaiki sendi yang rusak, menyokong kesehatan
tulang rawan, tendon, dan ligamen.
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan memelihara pertumbuhan dan perkembangannya.
|
|||
· Antioksidan,
anti mikroba, dan anti kanker.
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
· Merangsang pembentukan sumsum tulang,
memproduksi darah dan mencegah anemia.
· Bertindak
sebagai perangsang untuk membantu masalah impotensi.
· Meningkatkan
metabolisme energi dan mengatasi kelelahan.
|
|||
Gamapeptide
(hanya di temukan di Golden Sea
Cucumber, tidak terdapat di spesies lain)
|
· Mencegah inflamasi dan mengurangi rasa
sakit, mempercepat penyembuhan luka ( 3 kali lebih cepat ).
· Mengaktifkan
pertumbuhan dan aktifitas sel-sel.
· Membuat
kulit menjadi lebih muda dan meningkatkan kecantikan.
· Menenangkan
dan menstabilkan emosi.
· Memelihara
sirkulasi darah.
|
||
· Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
· Menutrisi
otak dan jantung.
· Mengendalikan
lemak darah dan tekanan darah, memelihara sirkulasi darah, mencegah penyakit
kardiovaskular.
· Meningkatkan
kemampuan belajar dan daya ingat, mencegah kepikunan.
|
|||
Terdapat 18 asam
amino dengan 9 asam amino esensial. Komponen untuk pertumbuhan sel-sel baru,
memperbaiki jaringan, memproduksi antibodi dan enzim.
Kaya akan arginin, komponen penyusun sperma dan kolagen. |
|||
· Lektin
pads Sea Cucumber tidak berpengaruh pada tipe golongan darah. Lektin tsb
memiliki aktifitas anti kanker bahkan memiliki efek positif terhadap
perlawanan virus HIV.
· Bersama
asam amino, Trypsin lektin meningkatkan aktifitas aglutinasi, yaitu aktifitas
darah dalam proses pembentukan antibodi dari serangan bakteri &
mikroorganisme yang menginfeksi darah.
|
|||
Melancarkan
metabolisme dan memelihara kesehatan fungsi sistem tubuh secara keseluruhan.
|
|||
Jamu
gamat dilihat dari komposisi dan efek farmakologinya merupakan jamu yang
rasional karena tersusun dari bahan-bahan yang mempunyai efek farmakologi yang
baik bagi tubuh.Terimpang emas mengandung kolagen, glukosamin dan chondroitin
dan zat-zat lain yang mempunyai efek terapi yang baik untuk kesehatan.
Ramuan Jahe
Merah
|
|||
Komposisi
|
KANDUNGAN
|
Efek farmakologi
|
Klasifikasi bahan
|
Jahe Merah
|
Gingerol dan Minyak Atsiri
|
· obat
gosok untuk penyakit encok dan sakit kepala serta dapat meredakan nyeri dan
pegal linu
.
|
BAUK
|
Ramuan gamat
|
|||
Komposisi
|
KANDUNGAN
|
Efek farmakologi
|
Klasifikasi bahan
|
Devil’s Claw (Tanaman Cakar Setan)
|
Aucubin
|
· melawan
peradangan selaput mukosa.
· menghambat
pelepasan leukotrien (LCT4) sedangkan molekul lain dilaporkan dapat
menghambat efek tromboksan B2 (TxB2).
|
BAUK
|
harpagide dan harpagoside
(iridoid glikosida)
|
· menghasilkan efek analgesik dan
mengurangi rasa sakit pada tikus.
· sebagai anti-inflamasi aktif
yang efektif untuk mengobati gejala rematik.
|
||
Ramuan gamat
|
|||
Komposisi
|
KANDUNGAN
|
Efek farmakologi
|
Klasifikasi bahan
|
Willow Bark
|
Salicin
|
· efek analgetik (mengatasi nyeri) dan antipiretik
(menurunkan demam)melawan peradangan selaput mukosa.
.
|
BAUK
|
Ekstrak
etanol
|
· menghambat
pelepasan COX-2 yang dimediasi oleh prostaglandin (mediator inflamasi).
|
||
DAFTAR PUSTAKA
-
Anonim. 1989. Material Medika Indonesia. Jakarta : Depkes RI
-
Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan Dan
Efek Sampingnya. Jakarta : PT Media Elex Kompotindo
-
www. Anakfkmui.blogspot.com.



