Selasa, 09 September 2014

Jurnal praktikum


CARA MEMBUAT JURNAL PRAKTIKUM

Dalam membuat jurnal hendaknya diperhatikan hal-hal berikut ini :
1.      DASAR TEORI MENGENAI SEDIAAN YANG AKAN DIBUAT,
Teori tentang bentuk sediaan yang akan dibuat, masalah-masalah yang sering terjadi ketika membuat bentuk sediaan, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sediaan. Seluruh teori yang ditulis dicantumkan sumbernya.

2.      PEMERIAN BAHAN
Berisi tentang bahan-bahan yang menyusun resep,manfaat, sifat, dosis lazim, dosis maksimum.
a.       Takaran maksimum yang tercantum di dalam Farmakope Indonesia III berlaku untuk orang dewasa dan tidak boleh dilampaui (>100%) kecuali jika di belakang jumlh obat dibubuhi tanda seru dan atau tanda tangan dokter, bila ada obat yang bekerja searah (sinergis) dalam resep tersebut, maka dihitung menurut dosis maksimum berganda (dosis maksimum kombinasi). (Lihat tabel zat-zat yang mempunyai efek sinergis/bekerja searah dan dihitung berdasarkan dosis berganda pada buku receptir karangan Van Duin).
b.      Takaran maksimum untuk anak-anak digunakan perhitungan berdasarkan takaran maksimum dosis orang dewasa :
i.       Berdasarkan umur untuk anak usia 1 sd. 8 tahun berlaku rumus Young, yaitu :


n/n+12  x DM dewasa
 , dimana n aadalah umur anak kurang dari 8 tahun
 


ii.     Untuk anak usia 8 tahun keatas berlaku rumus Dilling, yaitu :  



 
  n/20 x DM Dewasa, n adalah umur anak lebih dari 8 tahun
3.      CARA KERJA
Di dalam tahap peracikan harus ditulis secara berurutan tahap peracikan sediaan, meliputi :
a.       Cara mencampur
b.   Cara penimbangan bahan tertentu, misalnya menggunakan gelas arloji setangkup, diambil dengan sendok porselen atau sendok stainles dan sebagainya.
c.       Jumlah / bobot bahan obat yang ditimbang .
d.      Penimbangan harus berurutan dan logis.
Misalnya : pulvis by intervention pada kamfer untuk serbuk tabur.
Tahap peracikannya adalah:
1)      Timbang talk
2)      Timbang kamfer
3)      Kamfer dilarutkan dalam alkohol 95% ad tepat larut kemudian ditambah talk ad kering.
Cara kerja dibuat secara sistemis menggukan bagan, sehingga mudah dipahami sesuai dengan urutan yang benar.
4.      RESEP STANDAR
Jika didalam resep dokter atau salinan resep terdapat formula baku/ resep standar, tuliskan komposisi formula baku tersebut dengan lengkap, disertai sumber pustaka berikut halamannya.

5.      NARKOTIKA
Apabila didalam resep ada obat golongan narkotika, tuliskan nama obat tersebut. Misalnya : Codein, Doveri, Tinctura Opii.

6.      KELENGKAPAN RESEP (KR) / LEGALITAS RESEP 
Perikasalah, apakah resep yang akan dikerjakan sudah lengkap dan benar, meliputi :
1)      Nama dokter, alamat dokter, nomor Surat Ijin Praktek.
2)      Tempat dan tanggal resep ditulis.
3)      Nama obat dan banyaknya obat yang diminta
4)      Signatura / aturan pakai
5)      Paraf dokter
6)      Nama pasien
7)      Umur pasien atau berat badan pasien, apabila dalam resep tersebut terdapat bahan obat yang mempunyai takaran maksimum.
8)      Alamat pasien apabila dalam resep terdapat bahan obat golongan narkotik
9)      Tanda seru atau tanda tangan dokter takaran obat lebih dari takaran maksimum (100%).
Untuk salinan resep asli / apograph, periksalah kelengkapannya yang meliputi :
1)      Nama Apotek dan alamat Apotek.
2)      Nama Apoteker, SIA dan SIK
3)      Nama dokter yang menulis resep dan tanggal penulisan resep
4)      Tanggal pembuatan resep
5)      Nama pasien, umur atau berat badan, bila perlu alamat pasien.
6)      Nama obat dan banyaknya obat yang diminta.
7)      Signatura
8)      Det./detur est/det ___ [sudah diserahkan / sudah diserahkan --- (sebagian)] atau nde./ne detur est (belum diserahkan).
9)      Tempat dan tangga penulisan Apograph
10)  Paraf apoteker
11)  Cap apotek

7.      PERMASALAHAN PERACIKAN
Tuliskan secara singkat dan jelas apabila dalam resep terdapat permasalahan seperti obat-obat yang tak tersatukan secara fisika atau kimia.
Misalnya: 1) ZnO mudah bereaksi dengan CO2 dengan media lembab udara membentuk ZnCO3 yang menggumpal.
  2) NaBr, KBr, danNH4Br bersifat higroskopis, apabila dicampur akan menurunkan tekanan uap relatif sehingga campuran menjadi lembab.
  3) Acetosal merupakan senyawa ester yang mudah terhidrolisa oleh pengaruh lembab udara, apabila digerus kuat akan terurai membentuk asam asetat (bau cuka).
8.      PENYELESAIAN PERMASALAHAN
Tuliskan dengan singkat dan jelas cara penyelesaian permasalahan peracikan tersebut, bila perlu lengkap dengan jumlah penimbangannya.
Misalnya : 1) ZnO sebelum ditimbang diayak dulu dengan ayakan B40
2) Masing-masing bahan sebelum dicampur disekat dahulu dengan bahan inert (misal: Saccharum Lactis)
3) Asetosal digerus pelan sampai kilap hilang

9.      ETIKET
-         Ukuran disesuaikan dengan wadah
-         Untuk obat luar : warna biru
-         Untuk obat dalam : warna putih
-         Dalam etiket ditulis :
·        Nama apoteker
·        Tempat dan tanggal pembuatan sediaan
·        Nama pasien
·        Cara pemakaian, ditulis dengan huruf dan tidak boleh disingkat
·        Untuk obat luar, di bagian bawah ditulis OBAT LUAR
·        Paraf pembuat/ peracik obat pada sudut kanan bawah etiket
·         
10.  LABEL
Dalam hal-hal tertentu pada sediaan perlu disertakan label KOCOK DAHULU atau label N.I. (Ne Iteratur = pembelian obat tidak dapat diulang kecuali dengan resep baru).
Penempelan label : jika ruangan cukup, label KOCOK DAHULU dan N.I. ditempelkan di bagian label N.I. dibaliknya (bagian belakang botol). Label perlu dicantumkan pada sediaan:
1)      Mengandung bahan obat golongan narkotika
2)      Mengandung bahan obat golongan keras, termasuk obat-obat yang mempunyai takaran maksimum (TM)

11.  PEMBAHASAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan, pembahasan resep secara lengkap meliputi seluruh aspek peresepan yang berlaku.




0 komentar:

Posting Komentar