CARA
MEMBUAT JURNAL PRAKTIKUM
Dalam membuat jurnal hendaknya diperhatikan
hal-hal berikut ini :
1.
DASAR TEORI MENGENAI
SEDIAAN YANG AKAN DIBUAT,
Teori tentang bentuk
sediaan yang akan dibuat, masalah-masalah yang sering terjadi ketika membuat
bentuk sediaan, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sediaan.
Seluruh teori yang ditulis dicantumkan sumbernya.
2.
PEMERIAN BAHAN
Berisi tentang
bahan-bahan yang menyusun resep,manfaat, sifat, dosis lazim, dosis maksimum.
a.
Takaran maksimum yang
tercantum di dalam Farmakope Indonesia III berlaku untuk orang dewasa dan tidak
boleh dilampaui (>100%) kecuali jika di belakang jumlh obat dibubuhi tanda
seru dan atau tanda tangan dokter, bila ada obat yang bekerja searah (sinergis)
dalam resep tersebut, maka dihitung menurut dosis maksimum berganda (dosis
maksimum kombinasi). (Lihat tabel zat-zat yang mempunyai efek sinergis/bekerja
searah dan dihitung berdasarkan dosis berganda pada buku receptir karangan Van
Duin).
b.
Takaran maksimum untuk
anak-anak digunakan perhitungan berdasarkan takaran maksimum dosis orang dewasa
:
i.
Berdasarkan umur untuk
anak usia 1 sd. 8 tahun berlaku rumus Young, yaitu :
| n/n+12 x DM dewasa | , dimana n aadalah umur anak kurang dari 8 tahun |
ii.
Untuk anak usia 8 tahun
keatas berlaku rumus Dilling, yaitu :
3.
CARA KERJA
Di dalam tahap
peracikan harus ditulis secara berurutan tahap peracikan sediaan, meliputi :
a.
Cara mencampur
b. Cara penimbangan bahan
tertentu, misalnya menggunakan gelas arloji setangkup, diambil dengan sendok
porselen atau sendok stainles dan sebagainya.
c.
Jumlah / bobot bahan
obat yang ditimbang .
d.
Penimbangan harus
berurutan dan logis.
Misalnya : pulvis by
intervention pada kamfer untuk serbuk tabur.
Tahap peracikannya
adalah:
1)
Timbang talk
2)
Timbang kamfer
3)
Kamfer dilarutkan dalam
alkohol 95% ad tepat larut kemudian ditambah talk ad kering.
Cara
kerja dibuat secara sistemis menggukan bagan, sehingga mudah dipahami sesuai
dengan urutan yang benar.
4.
RESEP STANDAR
Jika didalam resep
dokter atau salinan resep terdapat formula baku/ resep standar, tuliskan komposisi formula
baku tersebut dengan lengkap, disertai sumber pustaka berikut halamannya.
5.
NARKOTIKA
Apabila didalam resep
ada obat golongan narkotika, tuliskan nama obat tersebut. Misalnya : Codein,
Doveri, Tinctura Opii.
6.
KELENGKAPAN RESEP (KR)
/ LEGALITAS RESEP
Perikasalah, apakah
resep yang akan dikerjakan sudah lengkap dan benar, meliputi :
1)
Nama dokter, alamat
dokter, nomor Surat Ijin Praktek.
2)
Tempat dan tanggal
resep ditulis.
3)
Nama obat dan banyaknya
obat yang diminta
4)
Signatura / aturan
pakai
5)
Paraf dokter
6)
Nama pasien
7)
Umur pasien atau berat
badan pasien, apabila dalam resep tersebut terdapat bahan obat yang mempunyai
takaran maksimum.
8)
Alamat pasien apabila
dalam resep terdapat bahan obat golongan narkotik
9)
Tanda seru atau tanda
tangan dokter takaran obat lebih dari takaran maksimum (100%).
Untuk
salinan resep asli / apograph, periksalah kelengkapannya yang meliputi :
1)
Nama Apotek dan alamat
Apotek.
2)
Nama Apoteker, SIA dan
SIK
3)
Nama dokter yang
menulis resep dan tanggal penulisan resep
4)
Tanggal pembuatan resep
5)
Nama pasien, umur atau
berat badan, bila perlu alamat pasien.
6)
Nama obat dan banyaknya
obat yang diminta.
7)
Signatura
8)
Det./detur est/det ___
[sudah diserahkan / sudah diserahkan --- (sebagian)] atau nde./ne detur est
(belum diserahkan).
9)
Tempat dan tangga
penulisan Apograph
10) Paraf
apoteker
11) Cap
apotek
7.
PERMASALAHAN PERACIKAN
Tuliskan secara singkat
dan jelas apabila dalam resep terdapat permasalahan seperti obat-obat yang tak
tersatukan secara fisika atau kimia.
Misalnya:
1) ZnO mudah bereaksi dengan CO2 dengan media lembab udara membentuk
ZnCO3 yang menggumpal.
2) NaBr, KBr, danNH4Br bersifat higroskopis,
apabila dicampur akan menurunkan tekanan uap relatif sehingga campuran menjadi
lembab.
3) Acetosal merupakan senyawa ester yang
mudah terhidrolisa oleh pengaruh lembab udara, apabila digerus kuat akan
terurai membentuk asam asetat (bau cuka).
8.
PENYELESAIAN
PERMASALAHAN
Tuliskan dengan singkat
dan jelas cara penyelesaian permasalahan peracikan tersebut, bila perlu lengkap
dengan jumlah penimbangannya.
Misalnya : 1) ZnO
sebelum ditimbang diayak dulu dengan ayakan B40
2) Masing-masing bahan
sebelum dicampur disekat dahulu dengan bahan inert (misal: Saccharum Lactis)
3) Asetosal digerus
pelan sampai kilap hilang
9.
ETIKET
-
Ukuran disesuaikan
dengan wadah
-
Untuk obat luar : warna
biru
-
Untuk obat dalam :
warna putih
-
Dalam etiket ditulis :
·
Nama apoteker
·
Tempat dan tanggal pembuatan
sediaan
·
Nama pasien
·
Cara pemakaian, ditulis
dengan huruf dan tidak boleh disingkat
·
Untuk obat luar, di
bagian bawah ditulis OBAT LUAR
·
Paraf pembuat/ peracik
obat pada sudut kanan bawah etiket
·
10. LABEL
Dalam hal-hal tertentu
pada sediaan perlu disertakan label KOCOK DAHULU atau label N.I. (Ne Iteratur =
pembelian obat tidak dapat diulang kecuali dengan resep baru).
Penempelan label : jika
ruangan cukup, label KOCOK DAHULU dan N.I. ditempelkan di bagian label N.I.
dibaliknya (bagian belakang botol). Label perlu dicantumkan pada sediaan:
1)
Mengandung bahan obat
golongan narkotika
2)
Mengandung bahan obat
golongan keras, termasuk obat-obat yang mempunyai takaran maksimum (TM)
11. PEMBAHASAN
Hal-hal yang perlu
diperhatikan, pembahasan resep secara lengkap meliputi seluruh aspek peresepan
yang berlaku.
0 komentar:
Posting Komentar